About
Surabaya,- (www.jatimexpo.id) Industri musik tanah air mengalami pergeseran paska masuknya musik asing ke Indonesia. Kondisi ini tentu memprihatinkan musisi dalam negeri, sebab kemunculan boyband.
Industri musik tanah air mengalami pergeseran paska masuknya musik asing ke Indonesia. Kondisi ini tentu memprihatinkan musisi dalam negeri, sebab kemunculan boyband yang notabene berkiblat ke Korea (K-Pop), justru menyuguhkan musik yang hanya mengandalkan lipsync. Berangkat dari keprihatinan tersebut, sejumlah musisi Rock Legendaris akhirnya sepakat untuk menyuguhkan even untuk menyelamatkan musik Indonesia. Kota Surabaya akhirnya dipilih sebagai kota pembuka dalam perhelatan akbar bertajuk Save Indonesia Music.
Iman, vokalis grup band J-Rock ini sangat menyayangkan dengan pudarnya penikmat musik rock. Jika banyak orang berbicara tentang massa, vokalis yang juga gitaris ini malah sebaliknya. Saya kira persoalan musik bukan persoalan jumlah massa penikmat rock. Jika banyak orang bilang ini bukan masanya musik rock, saya rasa itu salah. Jika kita tetap menyuguhkan musik rock dengan kualitas bagus, saya rasa para penggemar rock akan semakin banyak lagi, tegas Iman
Sementara itu, Edi Hazt, Manager Mesin Bintang Indonesia mengatakan kota Surabaya dipilih karena selama ini Surabaya dikenal sebagai barometer musik rock di Indonesia. Banyak musisi rock yang kini menjadi legenda dan lahir dari Surabaya, mulai Power Metal, Andromedha, Kalingga, Red Spider, Senjakala, hingga Kamikaze. Mereka akan kami hadirkan dalam konser akbar Save Indonesia Music Edi menambahkan Save Indonesia Music juga menghadirkan musisi rock tenar seperti SID, BIP, J-Rock, ROXX, dan yang band pendatang baru Marsmellow, dan diharapkan dapat menumbuhkan kembali kecintaan musik rock yang lambat laun ditinggalkan pengemarnya.
Ajang Save Indonesia Music yang digelar di JX International pada tanggal 13 Juni 2012 ini juga diharapkan menjadi oase ditengah lesunya Industri lagu, yang selama ini terpuruk terpuruk pembatasan konten premium yang berimbas pada menurunnya traffik RBT yang selama ini menjadi salah satu instrumen pendulang rupiah. Melalui bendera Mesin Bintang Indonesia, Edi siap meluncurkan strategi pemasaran yang lebih kreatif, hal ini dilakukan setelah sebelumnya menyandarkan harapan dari pendapatan RBT kini mulai merambah ke strategi word of mouth, getok tular dengan menggiatkan diri untuk aktif di jejaring sosial. Even ini akan kami record dalam sebuah CD dan siap dipasarkan, kami yakin musik tak hanya dinikmati di RBT, namun bisa dinikmati secara online dan memasarkannya dalam bentuk CD, penggemar rock bisa langsung memesan versi original yang dijual dilapak-lapak dengan harga kaki lima ujar Edi Hazt, yang juga selaku Manajer Marsmellow Band.
Pay, salah satu personil BIP yang sudah malang melintang di industri musik rock merasa sangat prihatin dengan kondisi saat ini. Dia mengatakan, pendengar musik saat ini sudah tidak menggunakan rasa ketika mendengarkan sebuah lagu. Sebagai musisi, gua merasa prihatin sebab karya original yang dirilis kerap dibajak dengan CD di lapak yang dijual dengan harga murah, nah dengan konsep baru memasarkan CD di lapak-lapak, gua berharap musik Indonesia dapat eksis dan tumbuh, karena secara langsung akan memerangi tindakan pembajakan ujarnya.